Mendengar kata tumor
otak, pasti sudah terbayang bagaimana mengerikannya penyakit tersebut, bahkan
dapat merenggut nyawa seseorang. Astrositoma merupakan salah satu dari beragam
jenis tumor otak yang paling sering dijumpai, dan mencakup lebih dari setengah
tumor ganas di susunan saraf pusat. Sebagian astrositoma merupakan tumor dengan
derajat rendah dan terjadi di daerah pertengahan otak, seperti daerah serebelum
dan diensefalik. Pada kesempatan kali ini akan dibahas lebih jauh mengenai
astrositoma dan cara mencegahnya.
Peranan sentral dari
otak dan kelainan fungsional yang terjadi mencerminkan beratnya akibat yang
ditimbulkan oleh tumor otak. Kematian akibat tumor otak besarnya 2% dari
seluruh kematian akibat tumor. Insidens tumor otak terjadi dengan frekuensi 7
dari 100.000 penduduk pertahun. Jenis tumor otak ini sangat beragam, mulai dari
tumor jinak sampai ganas. Salah satu tumor yang merupakan frekuensi terbesar
dari semua jenis tumor diotak adalah glioma. Insiden dari glioma besarnya 5 per
100.000 penduduk. Menurut WHO terdapat tiga jenis glioma yang dapat dibedakan
dari pemeriksaan hisopatologis yaitu astrositoma, oligendroglioma, dan mixed
oligoastrositoma.
Dari ketiga jenis
glioma tersebut, astrositoma merupakan tumor yang paling sering dan mencakup
lebih dari 50% tumor ganas primer di otak. WHO mengklasifikasikan penyakit ini
menjadi 4 tingkatan tergantung seberapa cepat pertumbuhan dan kemungkinan
menyebar ke jaringan otak terdekat.
Ke empat tingkatan tersebut adalah :
Astrositoma tingkat 1 (Juvenile Pilocystic Astrositoma)
Juvenile Pilocystic
Astrositoma paling sering terjadi pada anak - anak dan remaja. Pada tahap ini,
tumor umumnya menyerang serebelum, otak besar, jalur saraf optic, dan batang
otak.
Astrositoma tingkat 2 (Low Grade Astrositoma atau Astrositoma
Diffuse)
Tumor ini tumbuh
relative lambat dan biasanya tidak memiliki batas yang jelas. Kondisi ini
paling sering terjadi pada orang dewasa yang berusia antara 20 - 40 tahun.
Astrositoma tingkat 3 (Anaplastik Astrositoma)
Pada tahap ini, tumor
tumbuh lebih cepat daripada astrositoma tingkat 2. Kondisi ini terjadi paling
sering pada orang dewasa yang berusia antara 30 - 50 tahun.
Astrositoma tingkat 4 (Gliobalstoma)
Pada tahap ini tumor
sudah berkembang dan agresif. Glioblastoma paling sering terjadi pada orang
dewasa antara usia 50 dan 80 tahun, dan umumnya paling sering terjadi pada
pria.
Gejala tahap awal
astrositoma meliputi sakit kepala atau kejang - kejang. Gejala lain berupa
lemas pada otot lengan atau kaki salah satu sisi tubuh, masalah penglihatan
atau berbicara. Ada 3 jenis pengobatan umum untuk mengatasi astrositoma, yaitu
operasi, terapi radiasi, dan kemo terapi. Kebanyakan penderita astrositoma
memilih jalan operasi untuk menghilangkan penyakit mereka.
Berikut ini merupakan gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu mengatasi astrositoma, disamping pengobatan melalui jalur medis :
- Ikuti ketentuan yang diberikan oleh dokter pasca pengobatan.
- Lakukan pemeriksaan ulang secara berkala untuk memantau perkembangan penyakit serta kondisi kesehatan anda.
Jangan lupa follow akun sosial media kami di: